Aceh mencatatkan angka inflasi sebesar 1,61% pada periode tertentu, dan analisis menunjukkan bahwa kenaikan tarif listrik serta fluktuasi harga emas menjadi penyumbang utama terhadap peningkatan indeks harga konsumen (IHK) di provinsi tersebut. Kenaikan tarif listrik secara langsung meningkatkan biaya operasional berbagai sektor usaha dan kebutuhan rumah tangga, yang kemudian berimbas pada harga jual barang dan jasa. Sementara itu, harga emas yang cenderung volatil juga memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi, terutama karena emas sering dijadikan instrumen investasi dan lindung nilai terhadap inflasi itu sendiri.
Kenaikan tarif listrik memiliki dampak domino yang luas terhadap perekonomian Aceh. Sektor industri, baik skala besar maupun kecil dan menengah (IKM), merasakan langsung peningkatan biaya produksi. Kenaikan biaya energi ini mau tidak mau akan diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga jual yang lebih tinggi. Selain itu, sektor rumah tangga juga mengalami peningkatan pengeluaran bulanan akibat tagihan listrik yang membengkak. Kondisi ini secara keseluruhan mendorong kenaikan tingkat inflasi di Aceh. Data spesifik mengenai besaran kenaikan tarif listrik dan kontribusinya terhadap inflasi akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampaknya.
Di sisi lain, pergerakan harga emas di pasar global juga turut memengaruhi inflasi di Aceh. Emas, selain sebagai perhiasan, juga dianggap sebagai aset yang aman (safe haven) dan sering diburu investor saat terjadi ketidakpastian ekonomi atau peningkatan inflasi. Kenaikan harga emas secara tidak langsung dapat memengaruhi harga barang dan jasa lainnya, terutama yang memiliki keterkaitan dengan nilai tukar rupiah dan sentimen pasar. Selain itu, emas juga menjadi salah satu instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat Aceh, sehingga fluktuasi harganya dapat memengaruhi daya beli dan ekspektasi inflasi.
Angka inflasi Aceh sebesar 1,61% ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah dan pihak terkait. Meskipun angkanya mungkin terlihat moderat, namun jika tren kenaikan tarif listrik dan harga emas terus berlanjut tanpa adanya stabilisasi kebijakan, inflasi dapat menggerogoti daya beli masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi daerah. Langkah-langkah strategis perlu segera diambil untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga di Aceh.
