Warga nelayan di perairan Calang, Kabupaten Aceh Jaya, digegerkan dengan penemuan mayat seorang individu yang diduga kuat merupakan bagian dari kelompok pengungsi Rohingya. Penemuan mayat yang terjadi pada Rabu pagi, 9 April 2025, sekitar pukul 08.00 WIB ini menambah duka mendalam terkait nasib para pengungsi yang melakukan perjalanan laut berbahaya.
Informasi awal yang dihimpun dari petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Meulaboh menyebutkan bahwa penemuan mayat ini berawal dari laporan nelayan setempat yang melihat sesosok tubuh mengapung di laut sekitar 15 mil laut dari bibir pantai Calang. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, dan Polairud segera bergerak menuju lokasi dan berhasil mengevakuasi jenazah tersebut.
Kondisi penemuan mayat saat ditemukan sudah dalam keadaan memprihatinkan dan sulit dikenali. Namun, berdasarkan ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan, kuat dugaan jenazah tersebut adalah salah satu pengungsi Rohingya yang sebelumnya dilaporkan hilang di perairan Aceh. Pihak berwenang akan melakukan identifikasi lebih lanjut untuk memastikan identitas korban. (Data dari UNHCR per tanggal 9 April 2025 mencatat adanya peningkatan signifikan kedatangan pengungsi Rohingya ke wilayah Aceh melalui jalur laut dalam beberapa bulan terakhir).
Kepala Operasi Basarnas Pos Meulaboh, Bapak Adi Kurniawan, saat dikonfirmasi di lokasi evakuasi, menyampaikan rasa duka cita atas kejadian ini. “Kami sangat prihatin dengan penemuan mayat ini. Ini adalah pengingat akan bahaya perjalanan laut yang dihadapi para pengungsi. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk proses identifikasi dan penanganan jenazah,” ujarnya.
Pihak kepolisian dari Polres Aceh Jaya juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di darat setelah jenazah dievakuasi. Mereka akan bekerja sama dengan tim forensik untuk mengidentifikasi penyebab pasti kematian korban. Sementara itu, pemerintah daerah setempat telah menyiapkan fasilitas untuk penampungan sementara jika ada pengungsi lain yang ditemukan dalam kondisi selamat.
Tragedi penemuan mayat ini kembali menyoroti isu kemanusiaan terkait pengungsi Rohingya yang mencari suaka melalui jalur laut. Diharapkan, perhatian dan bantuan dari berbagai pihak dapat terus diberikan untuk menangani krisis pengungsi ini secara lebih baik dan mencegah jatuhnya korban jiwa di masa depan.
Disclaimer: Artikel ini dibuat berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim redaksi per tanggal publikasi. Identitas pasti korban dan penyebab kematian masih menunggu hasil identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang.
