Impunitas: Siklus Pelanggaran HAM yang Merusak Keadilan

Impunitas, atau ketiadaan akuntabilitas bagi pelaku pelanggaran HAM berat, adalah fenomena berbahaya yang mengikis fondasi keadilan dan supremasi hukum. Ketika individu yang bertanggung jawab atas kejahatan serius tidak diadili atau dihukum sesuai dengan hukum internasional, hal ini menciptakan siklus pelanggaran yang sulit dihentikan, merusak kepercayaan publik.

Pelanggaran HAM berat, seperti pembunuhan di luar hukum, penyiksaan, penghilangan paksa, atau kejahatan terhadap kemanusiaan, seharusnya mendapatkan sanksi tegas. Namun, dalam situasi impunitas, para pelaku justru terlindungi, baik karena pengaruh politik, kelemahan sistem hukum, atau kurangnya kemauan politik dari pihak berwenang.

Ketiadaan akuntabilitas ini mengirimkan pesan yang sangat berbahaya: bahwa beberapa individu berada di atas hukum dan dapat melakukan pelanggaran HAM tanpa konsekuensi. Hal ini mendorong keberulangan kejahatan serupa dan menciptakan lingkungan di mana rasa takut serta ketidakadilan berkuasa, mengancam stabilitas sosial.

Dampak dari impunitas terhadap pelanggaran HAM sangat menghancurkan. Korban dan keluarga mereka tidak mendapatkan keadilan, sementara masyarakat secara keseluruhan kehilangan kesempatan untuk menyembuhkan luka sejarah dan membangun rekonsiliasi yang sejati. Ini adalah penghalang besar bagi pembangunan demokrasi yang sehat.

Hukum internasional, termasuk Statuta Roma yang mendirikan Mahkamah Pidana Internasional, secara tegas menuntut akuntabilitas atas pelanggaran HAM berat. Setiap negara memiliki kewajiban untuk menyelidiki dan mengadili pelaku kejahatan tersebut, atau menyerahkannya kepada yurisdiksi internasional jika mereka tidak mampu atau tidak mau melakukannya.

Pemerintah memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan bahwa impunitas tidak merajalela. Reformasi sistem peradilan, penguatan lembaga penegak hukum, serta penghapusan segala bentuk intervensi politik dalam proses hukum adalah langkah-langkah krusial untuk menegakkan keadilan.

Selain itu, peran masyarakat sipil, media, dan lembaga HAM sangat penting dalam mendokumentasikan, melaporkan, dan mengadvokasi kasus-kasus impunitas. Tekanan dari publik dapat mendorong pemerintah untuk bertindak dan memenuhi kewajiban hukum internasionalnya.

Pada akhirnya, memerangi impunitas adalah perjuangan untuk keadilan, martabat, dan hak asasi manusia. Hanya dengan memastikan bahwa setiap pelanggaran HAM berat mendapatkan akuntabilitasnya, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, manusiawi, dan menghormati supremasi hukum bagi semua.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org