Dari Industri Rumahan ke Konsumen: Mengawasi Proses Produksi Pangan Agar Bebas Formalin

Keamanan pangan adalah isu krusial yang menentukan kesehatan masyarakat. Formalin, zat yang sangat berbahaya, sering disalahgunakan dalam rantai Produksi Pangan, terutama pada produk perikanan dan olahan tahu/mi, demi memperpanjang masa simpan dan memperbaiki tekstur. Mengawasi setiap tahapan Produksi Pangan, mulai dari skala industri rumahan hingga sampai ke tangan konsumen, menjadi kunci utama untuk menjamin produk bebas dari zat kimia berbahaya ini.

Industri rumahan seringkali menjadi celah masuknya formalin ke dalam rantai karena minimnya pengawasan dan edukasi. Pemilik usaha kecil mungkin tergoda menggunakan pengawet ilegal karena alasan biaya dan kemudahan. Pemerintah dan lembaga terkait harus proaktif memberikan pelatihan tentang praktik pengolahan makanan yang baik (Good Manufacturing Practices—GMP) serta bahaya fatal dari penggunaan formalin.

Pada tingkat industri besar, pengawasan Produksi Pangan lebih ketat, tetapi risiko tetap ada pada pasokan bahan baku dari pihak ketiga. Perusahaan harus menerapkan kontrol kualitas yang berlapis, termasuk pengujian rutin terhadap bahan mentah yang masuk, seperti ikan atau daging. Uji cepat formalin di pintu masuk pabrik adalah langkah pencegahan yang esensial dan tidak bisa ditawar.

Peran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan sangat vital dalam mengawasi Produksi Pangan. Mereka wajib melakukan inspeksi mendadak, mengambil sampel secara acak di pasar tradisional dan modern, serta menguji kandungan formalin. Penindakan yang tegas dan transparan terhadap pelanggar, disertai sanksi berat, akan memberikan efek jera yang signifikan di seluruh industri.

Konsumen juga memiliki peran aktif dalam mengawasi Produksi Pangan. Dengan meningkatkan kesadaran terhadap ciri-ciri makanan berformalin—seperti tekstur yang terlalu kenyal, tidak dihinggapi lalat, atau bau yang menyengat—konsumen dapat menjadi garis pertahanan terakhir. Melaporkan temuan atau kecurigaan produk berformalin adalah kontribusi nyata terhadap keamanan pangan kolektif.

Pengawasan pada sektor Produksi Pangan harus didukung oleh teknologi. Pengembangan alat uji cepat (test kit) yang akurat dan terjangkau bagi pedagang dan konsumen dapat mempermudah deteksi dini formalin di lapangan. Inovasi ini dapat memperkuat sistem pengawasan, menjadikannya lebih cepat dan tersebar luas, bukan hanya terpusat di laboratorium besar.

Penting untuk mempromosikan alternatif pengawet yang aman dan alami. Edukasi kepada pelaku usaha mengenai cara pengawetan yang legal dan sehat, seperti pendinginan optimal, pengasinan yang benar, atau pengeringan, adalah bagian dari solusi. Ini membantu menjamin keberlanjutan usaha tanpa mengorbankan keamanan Produksi Pangan bagi masyarakat.

Secara keseluruhan, menjamin rantai Produksi Pangan bebas formalin adalah tanggung jawab kolektif yang melibatkan produsen, regulator, dan konsumen. Hanya melalui pengawasan yang komprehensif, edukasi yang merata, dan penegakan hukum yang kuat, kita dapat melindungi masyarakat Indonesia dari bahaya tersembunyi zat kimia mematikan ini.

journal.pafibungokab.org

learn.pafipemkotkerinci.org

news.pafipemkotpalopo.org